Lucu ya, Keadaan bisa berubah secepat ini. !!

Rasanya baru kemarin aku berkenalan dengan mu, bercanda tawa, berdua tertawa lepas, cerita semua permasalahan kita berdua, kita bersama - sama membunuh waktu dengan kebersamaan kita. Sekarang?? untuk sekedar 'say hay' pun aku tak tahu bagaimana caranya.

tulisan ini sengaja aku persembahkan untuk manusia bego yang dulu sempat mampir di hati ini, tapi sekarang entah dia dimana. Jujur mengenalmu suatu hal baru buatku, tak terlintas sedikitpun dipikiranku untuk bisa berkenalan denganmu,  tapi waktu yang sengaja mempertemukan kita. takdir ternyata sudah jauh menuliskan kita untuk bertemu.

pertemuan singkat yang sedikit jaim itu, ternyata memberikan cerita baru dalam hidup ku ini, yang kurasa tidak akan bisa aku hapus begitu saja. 

dear manusia bego, waktu berjalan begitu cepat ya, masih ingat gak kamu tentang perdebatan kita dulu ? perdebatan yang gak akan pernah ada ujung nya, kita selalu bersikukuh dengan ego kita masing - masing, sampai ketika kita gak ada ujung kesepakatan pemahaman, umpatan 'dasar bego, dasar tolol, dasar otak udang' selalu terlontar dari mulutku, awalnya kamu marah - marah kan ? karna gak terbiasa mendengar suara kasar, namun lambat laun malah kamu sendiri yang sering ngatain aku tolol, haha. lucu ya, aku bisa mempengaruhimu :))

ehm, kamu bisa sebutin gak, dimana  aja kita biasa menghabiskan waktu ? semoga aja sih kamu masih ingat, meskipun hanya tempat yang 'ala kadarnya' , tapi disela canda tawa kita tak jarang berlatar belakang kan langit senja nan syahdu, wihh,,, eh iya, kamu juga masih ingat gak, ketika kita sudah janjian, aku sudah nunggu kamu lama banget, sudah telfon kamu berkali - kali, sampai aku jengkel, tetep aja kamu gak ngrespon. sampai aku bener - bener marah. dan sms darimu yang dengan begonya 'sory, aku tadi ketiduran', membuatku tadinya yang bener - bener marah, berubah menjadi marah gemess, terus kamu dengan muka yang masih berantakan, belum mandi, belum gosok gigi memelas meminta maaf dariku.

hmmm, yang gak akan bisa aku lupain itu, ketika aku relain bohongin keluargaku, demi nemenin kamu nemuin keluarga mu dijakarta, awalnya aku bener - bener males, tapi rasa iba ku dengan raut mukamu yang melas itu, akhirnya bisa merubah mood ku :D, 2 hari kita habiskan dikereta, memandangi wajahmu yang lagi pulasnya tidur dipundak ku, melihat mata coklatmu yang begitu lelah, mendekap jari jemarimu yang lagi kedinginan itu. tapi kamu tahu gak ? ketika kamu sudah ketemu dengan keluargamu aku serasa orang asing diantara manusia - manusia yang tak menganggap keberadaanku. kamu sibuk dengan keluargamu dan berbicara dengan bahasa minang yang sama sekali gak bisa aku pahami. 2 hari menjadi manusia batu bener - bener rasanya ingin menjerit pengen cepat pulang. menjadi manusia yang gak dianggap itu rasanya sakit, sakit banget. tapi demi kebahagiaanmu, sakit yang aku rasain itu sedikit demi sedikit mulai terkikis. hahha udahlah asalkan kamu bahagia aku juga udah bahagia.

hal yang gak bisa aku lupain juga  ketika kamu tiba - tiba datang kerumahku, dan ingin pamit pulang meninggalkan bangku perkuliahanmu. sumpah itu rasanya seperti ada halilintar yang tiba - tiba menyambar di teriknya siang itu. aku gak tahu kenapa kamu bisa secepat ini mengambil keputusan, perkuliahan mu yang sudah berjalan 6 semester itu rela kamu korbankan demi pemikiran sempitmu. aku tanya alasannya apa ? kamu dengan entengnya bilang 'sudah malas kuliah', tapi penjelasan singkatmu itu rasanya tidak mungkin, kamu terlihat menutupi permasalahan yang ada. yah itu hak kamu, untuk merahasiakan nya kepadaku. tapi yang jelas rasanya waktu ingin aku hentikan dulu, ingin rasanya aku puas - puaskan menghabiskan waktu bersamamu. tapi seperti apa perkataanmu dulu, 'ada say hey besok pasti akan ada say goodbye, kita tinggal menunggu kapan waktunya itu datang, mungkin 3 tahun lagi 5 tahun lagi, kita gak tahu.'. tapi ternyata kamu mempercepat waktu say goodbye itu.

malam itu rasanya waktu ingin ku dekap, ku hentikan sejenak, tinggal tersisa waktu 6 jam untuk bersamamu,
mengunjungi tempat yang menjadi awal pertemuan kita dulu, bersama bintang kita review setiap moment yang pernah kita lakukan berdua, hembusan angin semilir seakan membisikan padamu, tetaplah disini, temani aku.

hingga waktu itu tiba, pagi hari nan cerah itu seakan ikut mengantarkanmu untuk kembali keberadapanmu, jeruji besi nan kokoh itu sedikit demi sedikit memisahkan jari jemari kita, hiruk pikuk orang lalu lalang seakan tak terlihat, hanya aku kamu dan waktu yang akan berpisah.


dear manusia bego, waktu itu rasanya ingin aku meneteskan air mata sebanyak - banyaknya, tapi aku tahan, sekuatku aku tahan, agar kamu gak melihat betapa sedihnya aku kamu tinggalkan, senyum simpulku berusaha menutupi setiap air mata yang siap mengucur disetiap sela mataku, waktu itu juga rasanya ingin ku dekap kamu erat - erat sekuat tenagaku, ingin ku buang semua kopermu itu, ingin ku robek tiketmu itu, tapi apa dayaku ?? semua itu sudah menjadi keputusanmu.

suara sirine kereta itu, mengisyaratkan kepadaku ''hey  sudah, lepaskan dia, biarkan dia bahagia dengan apa yang sudah menjadi pilihannya, semua pasti akan ada perpisahan, ini waktumu denganya sudah selesai, lepaskan genggamanmu itu''. lampaian tanganku, 'selamat jalan, baik - baik ya disana', itu ucapan terakhirku denganmu.

dear manusia bego, sekarang aku tidak tahu keberaanmu bagaimana, aku tidak tahu bagaimana caranya sekedar mengucap hy denganmu. Aku tak tahu kenapa semua akun sosial mediaku kamu blokir, aku tidak tahu kenapa nomormu tidak lagi bisa dihubungi, aku pun tidak tahu kenapa kamu delcont account bbm ku, apa salahku ? sebegitu besarkah salahku padamu hingga kau tak mau lagi mengenalku. mungkin itu caramu melupakan ku, mungkin itu caramu untuk bisa menata kehidupanmu yang baru.

dear manusia bego, baik - baik ya disana, jaga dirimu ya. jangan lupa sholat seperti apa yang sering kamu ingatkan padaku, jangan lupa makan ntar tambah kurus lho, oiya, jaga ibumu baik - baik ya, jangan sampai ibumu meneteskan air mata lagi gara - gara kamu. jaga agar senyumnya selalu merekah diwajahnya.

dear manusia bego, kamu masih ingat kan rumahku ? masih hafal jalan menuju rumahku kan ? besok kalau kamu nikah, jangan lupa ya sisihkan 1 undangan untukku, aku akan sempetin datang kog, meskipun harus melintasi pulau.

sekali lagi kamu, manusia bego, sehat selalu ya.