Blue lagoon, pemandian alami yang 'aneh'

    di Jogja, lagi booming banget nya nih ya pemandian alami yang berasal dari mata air alami, dan berwarna biru. 

    kurang aneh apa lagi coba, mata air dari pohon, air nya berwarna biru. inget ya, itu mata air bukan dari pantai. dan banyak nya gak sebanyak disamudra. itu mata air di tengah desa. dibawah pohon bambu.

    sebagai warna jogja yang berdedikasi (tsahh) gak mau ketinggalan donk ya untuk melihatnya, serta mandi, siapa tau ada bidadari yang ketinggalan naik ke khayangan karena kehabisan bahan bakar (loe pikir damarwulan).

    lokasi nya gak tau seh alamat jelasnya. yang jelas kalau dari selatan, dari jalan kaliurang lurus sampai km 13, nanti menemukan indomaret. di depan indomaret itu ada gang jalan ke timur, sampai menemukan gapuro widodomartani, masih lurus terus menthok. setelah pertigaan itu, belok kekiri (keselatan). nanti menemukan gapura warna kuning. terus masuk deh menthok jangan belok - belok. Bingung ? sukurin !! hahahha


    namanya tempat wisata baru, harap dimaklumi kalau insfrastrukturnya masih tahap pembagunan, ya ala kadarnya. 

    tiket masuk per motor 4000 rupiah ( 1000 buat parkir, 3000 buat masuk) aku juga gak tau, kemarin temenku kesana naik sepeda onthel katanya gratis, aku naik motor suruh bayar 4000. 

    mungkin tampangku tambang anak menteri kali ya (buset, mau muntah aku). hahah

    melewati sawah - sawahlah, nanti ada sungai yang mati, banyak lumutnya, banyak sampahnya. stop  terus nyebur (wkwk,). bercanda bukan itu,

    menyusuri aliran sungai gitu lah, nanti menemukan kaya kolam, banyak orang mandi, itu pasti tempatnya.

    ingat ya, itu aliran airnya bukan dari sungai, bukan ! itu dari mata air yang berada dibawah pohon bambu itu, jadi ya, gak usah khawatir soal kejernihan airnya. 

    ehm. aku saranin nih, untuk kamu yang berasal dari desa seperti aku nih, jangan sampai nyesel kalau sudah nyampe di tkp. soalnya tempatnya itu gak jauh beda sama yang ada di sungai belakang rumahmu. hahah :))

    nah kalau yang berasal dari kota, tiap hari bersua dengan kendaraan dan bangunan tinggi - tinggi, gak ada salahnya untuk mencoba wisata ini. berteman dengan alam, mendengarkan suara angin sawah, menyelaraskan pikiran dengan aliran mata air yang jernih itu (oposeeh).

    (tampang manusia yang 'rada' menyesal)