Pantai Klayar

tema postingan ini masih sama seperti sebelumnya, gak lain gak bukan “travelling”.
kali ini, tujuan traveling ke pantai klayar jawa timur, iya jawa timur, kenapa harus ke pantai klayar jawa timur ? kenapa harus jauh – jauh sampai sana ? jawaban yang lebih berbobot tidak lain tidak bukan, ya karena ingin suasana baru, bosen kali ya, kalau menunjungi tempat yang udah pernah dikunjungi sebelumnya.
oke. keberangkatan traveler ini, rencana berangkat 4 orang, nah. waktu hari H, salah satu dari ke empat ada yang mencancel. Damn !! kampret !! mau marah, hak dia, mau ketawa, gak mungkin banget, mau sedih, keliatannya lebay banget. ya sudah aku berusaha tegar (wkwk)

4 dikurangi 1 menjadi 3, dan orang – orang itu :

 berangkat jam 8, kumpul di JEC. ngekngok. aku cow sendiri. whatever lah, yang penting traveling.

perjalanan, biasa, mendaki gunung lewati lembah, lihat kanan kiri pegunungan, sawah, lapangan. rumah penduduk, hutan, pos ronda, baliho, (ini serius mau ditulis semua?), ya pokoknya itu lah,
tidak ketinggalan GPS dan plakat hijau penunjuk jalan masih menjadi dewa penyelamat buat kita.

masih ingat bener, ketika sudah memasuki perbatasan jawa timur dengan jawa tengah ada plakat penunjuk jalan “pacitan belok kiri 70 km lagi” (tapi sayang aku lupa memfotonya)

dyarrr, maksudnya apa coba ? penunjuk jalan sesekali juga bisa ngerjain kita (anjrittt).
hingga tiba di penunjuk jalan yang melegakan kita.


 dan, ternyata medan yang sesungguhnya akan kita lalui, jalan sudah seperti lintasan roller couster, batu bebatuan yang berserakan dijalan, tanjakan terjal, kemiringan jalan seperti balapan mobil F1, jalan yang sempit, bahkan jika ada mobil lewat, salah satu harus mengalah, sistem buka tutup jalan (memilukan sekali)

 jalan yang benar – benar menguji adrenalin, pikiran cuma tertuju kepada Yang Maha Kuasa, mulut cuma bisa ngomong ya allah, allah akbar.

kurang lebih 30 menit kita benar – benar diuji, apakah sim yang kita peroleh dulu dengan nembak apa memang ujian (hahha).

tapi, tapi, di lelah perjalanan yang memilukan, dari atas jalan terpampang jelas keindahan pantai klayar, subhanallah.


 terbayarkan sudah lelah yang kita rasakan, kesal yang menghampiri jiwa berlahan – lahan hilang dengan sendirinya, melebur menjadi satu dengan suara deburan ombak yang menenangkan jiwa. (ciee puitis)

tanpa perlu dikode, motor ini  seakan sudah tahu tempat yang tepat buat istirahat parkir. :D
lompat kegirangan, teriak kaya orang gila, cicipi air laut, bermain dengan ombak (persis orang bego). tak ketinggalan selfie :D :D


 di tengah kita asik selfie ini itu, terdengar suara minta tolong (bukan minta tolong kaya realiti show itu) tapi suara orang tenggelam.

damn. damn damn. susana menjadi mencekam. pengunjung yang tadinya asik dengan kegiatannya masing – masing, berubah siap grak kumpul di bibir pantai semuanya. kumpul bukan untuk menolong tapi untuk melihat dan untuk foto – foto (gila gak).

kan sudah ada tim sar ? hadeh, tim sar nya sudah udzur semua, mereka lagi sibuk berlari ke bibir pantai, 2 orang yang tergelam itu sudah berada di tengah pantai.
mau bagaimana lagi, pantai klayar menyukai ke dua orang itu. pantai klayar masih menginginkan ke dua orang itu tinggal bersamanya. kedua orang itu, hilang tergelam dan tak bisa ditemukan.

 (yang baju biru itu tadinya mau nolongin, tetapi karena ombak terlalu besar, jadinya cuma menyelamatkan diri )

petualang yang tadinya menyenangkan berubah menjadi mengkhawatirkan, pantai yang tadinya sumilir dengan ombak dan angin yang sepoi – sepoi berubah menjadi hantu yang siap menerkam.

kita pun berpindah tempat untuk menikmati pantai itu, meskipun dari tebing pantai, tapi tak kalah cantik pemandangannya.


jam 15.00, kita pulang. dan itu tandanya kita harus bergerilya melewati jalan – jalan yang suram lagi (*tears).

For Your Information : perjalanan Jogja  – Pantai Klayar (Jawa Timur ) menggunakan motor Supra X 125 hanya menghabiskan bensin RP. 20.000 (gilak irit banget kan).