oke. lagi – lagi jumping banget postingannya, maklum lah rasa bosan selalu menghantui keseriusanku memelihara blog ini (apaseh).
kali ini, aku akan menceritakan
perjalanan ku travelling ke ketep, tentu saja dengan modal gps dan uang
minim (*red gembel), lebih tepatnya aku cuma diajak seh, untuk mengisi
kekosongan motor, dari pada nganggur gak ada yang numpangi, gak ada
salahnya dipake oleh makhluk yang beratnya cuma 50kg ini. (*kasian
banget ya)
journey ini dari manusia – manusia yang kebanyakan waktu, kurang duit.
dari ke 6 makhluk itu aku yang paling tua ! damn ! serasa menjadi bapak asuh dari mereka – mereka.
agung dengan tiara -> yah tau lah, mereka berdua pacaran.
berlian dengan afrizal -> yah, mereka berdua lagi PDKT,
aku dengan dani -> what the hell, kita cuma gigit jari doank waktu lihat pasangan berdua itu bermesra – mesraan. damn !!
berangkat jam 8, itu pun karna aku yang ngaret ( :D ), seharusnya rencana berangkat jam 7. tapi gila apa ke ketep jam 7, TPR nya aja belum buka.
berangkat perjalanan oke, lancar jaya,
GPS bekerja sebagaimana mestinya, menuntun kita menuju keeksotisan alam
ini, penunjuk jalan berperan penting dalam ketersesatan kita.
jam 9 an, kita sampai di ketep.
taraaaaaa.
damn ! kabut semua. sialannn, ternyata
alam tidak meridoi mata ini mencicipi keindahannya. suasana dingin
menusuk tulang belulang ini, seperti halnya bangunan baru dengan ac yang
baru (*seperti waktu aku nulis ini*)
sudah selesai cap cip cup, jeprat jepret, lanjut dah ke tempat lain, kali aja ada tempat yang bisa kita nikmati keindahannya.
turun dari ketep kurang lebih 500
meter.an, terpampang nyata tulisan ‘Air Terjun Khayang belok kiri’,
tanpa babibu motor ini seakan pintar sekali menunjukkan arah yang bener.
*mendaki gunung lewati lembah* naik turun
naik turun, belok kanan, belok kiri, berenti pake mantel, gas lagi,
berenti lagi copot mantel, naik lagi. turun lagi (*apa seh absurd
banget)
30 menit perjalanan, akhirnya sampai ke TKP.
lagi . lagi harus bergerilnya menuruni jalanan yang terjal, serta curam.
taraaa.
sekiranya raga sudah cukup untuk mengisi dahaga batin dan juga pikir, kita pulang.
(sekian)